Angel berjalan semampunya di lorong-lorong rumah sakit. Angel sedikit syok mengetahui dokter mendiagnosis dirinya terkena tifus. Harusnya dia mendapat perawatan intensif di rumah sakit saat ini. Namun Angel menolak dikarenakan dirinya sedang melaksanakan Ujian Akhir Semester ganjilnya di sekolah. Seperti yang ia ketahui bahwa Ujian Akhir Semester tidak ada istilah susulan.Angel sudah berjanji kepada priaparuh baya berjas putih di ruangdokter tadi bahwa dirinya akan lebih memperhatikan kesehatannya. Angel juga berjanji bahwa bila sewaktu-waktu ia merasakan perih di perutnya nanti, dengan segera iaakan bergegas kembali ke rumah sakit ini.Angel mendapati beberapa panggilan tak terjawab dan pesan masuk dari Bagas. Tentunya Bagas akan sangat khawatir pada kondisi kekasihnya ini.Tadi sewaktu pulang Angel sempat mengeluh kesakitan padabagian perut pada Bagas. Namun Bagas tak acuh, ia malah asik dengan twitternya yang sehari-hari penuh dengan berpuluh-puluh mention dari fans-fansnya yang bertebaran dari tingkat kelas 1 sampai kelas3 di sekolahnya.Sampai akhirnya raut wajah Bagas penuh dengan rasa sesal setelah dirinya mendapati mobil darurat sekolah membawa Angel ke rumah sakit tak lama setelah Angel tak sadarkan diri.Aku udah di rumah. Dokter bikinkesimpulan; tifus aku bakalan kambuh, kalau pola makan masihnggak teratur. Kondisi aku baik-baik aja sekarang. Kamu jangan lupa makan, jaga kesehatan. Nanti malem gak boleh begadang ntar ngedrop terus besok nggak bisa konsentrasi UASnya. IlyAngel menutup smartphonenya sesudah tulisan sent to Bagas muncul pada layarnya.Keesokan harinya, Bagas sengaja datang pagi dan menunggu Angel di gerbang. Bagas tahu Angel membutuhkannya sekarang. Bagas dengan sigap berdiri ketika matanya menangkap mobil Angel berhenti pada satu sudut yang tak jauh dari situ.Bagas menyunggingkan senyum ketika Angel membuka pintu belakang tempatnya duduk.Bagas lantas meraih tangan Angel. Bagas menuntun Angel ke arah ruang 7 yang bertempatdi kelas 10 IPA 7.Angel adalah bagian dari siswa kelas 11 IPA 4, namun karena sekarang sedang UAS, Angel bertempat di ruangan 7 dan duduk dengan adik kelas agar contekan bisa terhindarkan. Sementara Bagas? Ruangan Bagas berada di ruang 9 di kelas 10 IPA 9.Bagas dan Angel memang sekelas, ketika kelas sepuluh dulu.Namun seseorang ada yang menyebar berita bahwa mereka sepasang kekasih pada guru konseling. Sementara guru konseling melapor pada bagian kesiswaan. Maka dari itu kelas Angel dan Bagas dipisah, untukmencegah kejadian yang tidak diinginkan. Sisi positifnya agar mereka lebih fokus belajar.“Kamu gimana?” Tanya Bagas setelah menyandarkan punggungnya di kursi sebelah Angel“Rasanya kamu tahu” Jawab Angel malas meladeni pertanyaan Bagas kali iniBagas melengos kesal mendapatijawaban Angel yang tak pasti ini. Memang cenderung marah, namun Bagas ingin memastikan.“Kamu kenapa sih say?” Bagas“Aku kan udah bilang hindari buat panggil say di sekolah” Protes Angel“Itu bukan jawaban” Sentak Bagas menatap wajah AngelLagi-lagi, Angel menemui sifat aneh Bagas ini, yang tadi manissekarang berubah menyeramkan menjadi seperti Lucifer. Sebisa mungkin Angel menyembunyikan ketakutannya ini. Apa jadinya jikalau Bagas tahu Angel paling tak suka disentak seperti ini? Tentunya iaakan makin berkuasa dan menindas hati Angel semaunya.Tett! Tett! Bel khas SMA Dandelion yang lebih mirip suarapertanda nasi matang di restoran-restoran Jepang itu berbunyi berulang-ulang kali. Pertanda waktu ujian akan segera dimulai.Bagas lekas berlari menuju ruangannya yang sebenarnya tak jauh dari ruangan Angel. Bagas tak meneruskan perdebatannya tadi. Walau sampai besok pagi pun belum tentu selesai. Bagas hampir saja terpeleset saat melewati depan ruang 8 karena memang baru dipel. Ia begitu terburu-buru. Ia harus tiba sebelum pengawas ujian yang masuk terlebih dahulu. Bisa berabe dia. Kalau-kalau pengawas ujiannya baik, jikalau terkena pengawas yang terbilang killer? Bagas bisa disuruh mengerjakan ujiannya diluar kelas.Perdebatan Bagas Angel tadi membuat Bagas marah besar. Bagas tak menjemput Angel seperti biasanya untuk sekedar makan camilan di kantin. Angel tahu, bahkan Angel sudah terlalu terbiasa dengan keadaan seperti ini.Angel lantas membuka buku panduannya kembali untuk mengingat-ingat materi yang sebenarnya sudah ia pelajari semalam.“Dor!”Angel menoleh ke belakang. Dugaannya salah. Bukan Bagas yang datang, melainkan Difa, teman sekelasnya yang ruangan ujiannya berada tepat disamping kanan ruangan Angel.Angel dan Difa belakangan memang dekat. Selain karena mereka sudah bertukar nomor dan sering mengirim pesan singkat, Angel dan Difa juga sering mengerjakan tugas bersama-sama, bergantian, terkadang di rumah Angel, tekadang juga di rumah Difa. Tanpa sepengetahuan Bagas tentunya.“Kenapa?” Tanya Angel dibuat seriang mungkin“Sendirian aja, gimana keadaan lo? Udah baikan?” Jawab dan tanya Difa cengengesan, tapi terlihat begitu tulus, membuat hati Angel berdebarRasa apa ini Tuhan? Gumam Angel dalam hatinya“Kok gak dijawab sih Ngel?” Difa pura-pura manyun“Gue baik Dif” Jawab Angel membenarkan lidahnya yang hampir terpeleset karena salah tingkah“Ke kantin yuk” Tarik Difa kuat namun tak menyakiti lengan AngelAngel belum mengiyakan namunlangkahnya sudah berimbang dengan milik Difa. Angel merasakan pipinya memanas. Angel juga tak tahu semerah apapipinya sekarang.Angel dan Difa berdiri pada stand Bakso dan lekas memesan.“Eh Ngel, gak mau Bakso nih? mumpung gue lagi banyak duit nih. Gue traktir deh!” Seru Difa tak kalah semangat daripada yang tadi“Boleh” Ujar Angel setelah lumayan lama berfikir“Ya udah”“Bu! Bakso Jumbonya satu ya! Sekalian sama es teh panas manis gak pake gula!”Penjual yang sedang sibuk-sibuknya melayani pembeli tersebut sontak tergelak. Juga pembeli yang lain, salah satunyaAngel.“Siap den!” Sahut Ibu penjual bakso setelah gelak tawanya mereda. Ibu penjual bakso tersebut sudah tahu pesanan apayang dipinta oleh Difa“Katanya mau nraktir? Gimana sih?” Angel memprotes menyadari bahwa Difa hanya memesan semangkuk bakso dan segelas teh“Iya, gue traktir kok. Tenang ajalagi. Gak usah panik begitu” Jawab Difa melebih-lebihkanAngel mendengus kesal. Apalagiini? Tanyanya dalam hati.Setelah pesanan siap, Angel danDifa duduk di salah satu sudut kantin. Berdua. Hanya berdua. Tak ada yang lain. Mereka seperti menciptakan dunia debaran rasa yang menggebu sendiri.“Difa.. Kok lo tega sih” Angel hampir-hampir ngiler dibuat Difamelihatnya memakan bakso terasa begitu nikmat“Oh iya lupa!” Ujar Difa polos. Tak lupa dengan cengengesannya“Brum! Brum.. Pesawatnya maumasuk terowongan nih!” Ujar Difa ceria seraya menyuapkan potongan daging bulat itu pada mulut AngelHap! Angel lekas mengunyahnya cepat. Mungkin dirinya kelaparan.“Hahaha..” Gema tawa itu tumpah di antara mereka berdua menyaksikan tingkah masing-masing yang sama konyolnyaMereka sama-sama salah tingkah.—“Hey? Ngapain kesini?” Tanya Angel saat dirinya keluar dari ruangan setelah selesai mengerjakan soal ujian mata pelajaran Matematikanya“Gue?” Ulang Difa tak paham. Lantas ia duduk di bangku yang berderet di depan kelas“Iya. Elo!” Angel“Gue mau jemput elo” Difa tersenyum“Jemput gue?” Kini Angel yang tak faham“Ya. Gak papa kan?” Difa ragu“Gak papa kok. Yuk!” Sambar Angel menggandeng tangan DifaMereka berjalan melalui koridor utama, melewati gerbang, dan.. Buk! Difa tersungkur menghantam aspal menerima sebuah pukulan dari Bagas.“Kamu kenapa sih?!” Sentak Angel tak terima“Ayo pulang!” Tarik Bagas mengacuhkan apa yang diucapkan Angel“Nggak!” Bantah Angel berusaha melepaskan cengkraman tangan Bagas yang kuat pada lengannyaBagas segera memasangkan helm di kepala Angel. Bagas geram melihat Angel yang dari tadi hanya diam. Bagas tak tahu apa yang dia fikirkan, sehingga Bagas memutuskan untuk bertanya, namun tak disini, melainkan di sebuah tempat.“Sekarang apa?” Tanya Angel gemas karena dari tadi Bagas memperlakukan Angel seenaknya“Kamu kenapa sih?” Bagas balikbertanya“Aku baik-baik aja kok” Angel menjawab pasti“Kamu beda. Kamu aneh. Aku nggak kenal kamu” Ucap Bagasakhirnya“Aku yang nggak kenal kamu. Kamu yang lebih aneh. Kamu yang beda. Kamu tuh yang kepalanya besar gara-gara fans kamu yang bertebaran dimana-
About Me
- darma_members
Blog Archive
About
Blogger templates
Blogger news
d
barongsai
arsenal
ais
Diberdayakan oleh Blogger.
Cari Blog Ini
Senin, 11 Mei 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar